Tuesday, May 1, 2007

Renungan 1 May

"Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa"

(Kis 11:19-26; Yoh 10:22-30)

Ign.Sumarya SJ

"Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba- Ku. Domba-domba- Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu."(Yoh 10:22-30), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengawali bulan Mei, bulan Maria, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:· Semakin terbuka atau transparan semakin menimbulkan pertanyaan serta kebingungan sementara orang, begitulah yang sering terjadi. Ketika usaha pembongkaran dan pemberantasan korupsi di kalangan pejabat tinggi di negeri ini merangkak maju pelan-pelan muncullah ketegangan antara percaya dan tidak percaya bahwa pejabat tinggi yang bersangkutan korupsi. Rasanya lebih banyak yang percaya daripada yang tidak percaya, maka jika penyingkapan korupsi berjalan terus hemat saya cita-cita 'kesejahteraan sosial bagi seluruh bangsa' segera terwujud. Maka kami berharap semoga para pejuang kebenaran dan petugas pemberantas korupsi tetap percaya diri dengan 'melakukan pekerjaan-pekerjaan nya dalam nama Tuhan' alias sesuai dengan kehendak Tuhan. Percayalah jika kita tetap terbuka atau transparan akan semakin banyak orang menjadi percaya kepada kita dan dengan demikian terdorong atau termotivasi untuk menyerahkan diri pada Penyelenggaraan Ilahi. "Pekerjaan-pekerjaa n yang Kulakukan dalam nama BapaKu, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku", demikian kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang kurang atau tidak percaya kepadaNya. Kiranya kita juga dapat meneladan Yesus dengan memberi kesaksian iman kita dalam hidup sehari-hari, dalam keluarga, tempat kerja maupun masyarakat. Dengan kesaksian iman atau apapun yang kita kerjakan maka orang akan mengenal siapa kita sebenarnya, siapa 'jati diri' kita. Marilah kita perkenalkan dan sebarluaskan iman kepercayaan kita kepada Tuhan lebih-lebih melalui atau dalam kesaksian, tindakan atau perbuatan, daripada dengan atau melalui kata-kata atau omongan. · "Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia" (Kis 11:19). Orang yang setia pada imannya akan tetap tegar dan dinamis terhadap aneka macam penganiayaan atau penderitaan. "Bless in disguised" (=rahmat terselubung) , itulah yang terjadi: penganiayaan atau penderitaan tidak mematikan atau melemahkan melainkan menghidupkan dan menggairahkan. Dalam hal ini kiranya kita memiliki teladan utama yaitu Bunda Maria, yang telah menelusuri 'via dolorosa'/jalan penderitaan; Bunda Maria adalah teladan hidup beriman. Maka baiklah ketika karena setia pada iman kita harus menghadapi aniaya dan derita, marilah kita menghadap Bunda Maria untuk mohon kekuatan dan pendampingannya: dorongan dan pendampingan seorang ibu pada umumnya sungguh mengena dan bermakna. Kita memiliki Bunda Maria, ibu yang senantiasa memperhatikan anak-anaknya, kita semua yang beriman kepada Puteranya. Dengan kata lain baiklah di bulan Maria ini kita tingkatkan pendarasan doa Rosario untuk secara pribadi atau bersama-sama atau berziarah kepada Bunda Maria di tempat-tempat peziarahan. Ketika kita sedang sendirian atau merasa ditinggalkan oleh sahabat dan teman, jadikanlah kesempatan tersebut untuk bertemu dan berdoa pada Bunda Maria. Pengalaman telah membuktikan bahwa orang yang sungguh setia pada imannya menjadi 'ragi atau garam' di masyarakat dan dengan demikian menjadi pioneer pewarta Kabar Gembira, menjadi misionaris sejati dalam hidup sehari-hari. Dengan ini juga kami berseru dan berharap pada rekan-rekan yang merasa sendirian sebagai murid atau pengikut Yesus Kristus, entah di masyarakat atau tempat kerja, untuk tetap tegar dan bergairah dalam bekerja atau melaksanakan tugas perutusan dan pekerjaan. "Aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman- Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air" (Why 14:6-7)Jakarta, 1 Mei 2007

No comments: