Saturday, May 5, 2007

Renungan 5 May

"Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."

(Kis 13:44-52; Yoh 14:7-14)

Ign.Sumarya SJ

"Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya. " (Yoh 14:7-14), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· "Wah jalannya seperti itu pasti pastor", demikian rasanan beberapa perawat di rumah sakit ketika melihat seorang lelaki berjalan di gang rumah sakit. Omong punya omong dengan mereka dalam suatu perjumpaan ternyata para perawat yang masih perawan ini senantiasa memperhatikan kaum lelaki, lebih-lebih yang masih muda,yang berkunjung ke rumah sakit. Dari cara berjalan orang yang bersangkutan mereka dapat mendugai dan mengerti siapa orang tersebut. Memang dari cara bertindak atau perilakunya dapat dikenali siapa sebenarnya orang tersebut. "Barangsiapa telah melihat Aku, ia melihat Bapa", demikian kata Yesus kepada Filipus. Apa yang dikatakan oleh Yesus kepada Filipus ini kiranya layak menjadi permenungan kita. "Dari buahnya dapat dikenali pohonnya", demikian kata pepatah. Marilah kita lebih memperhatikan cara bertindak atau perilaku kita daripada omongan atau wacana. Sebagai orang beriman, orang yang percaya kepada Tuhan, hendaknya cara bertindak atau perilaku kita memperlihatkan bahwa kita sungguh beriman karena senantiasa melaksanakan perintah atau kehendak Tuhan. Secara konkret rasanya cara bertindak kita harus dijiwai oleh kasih, yang menjadi nyata antara lain dalam keutamaan-keutamaan :"sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain" (lih IKor 13:4-5). Dengan menghayati keutamaan-keutamaan ini kiranya kita akan semakin dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari yang kita kerjakan saat ini, alias kita semakin disukai oleh Tuhan dan sesama, dan sepak terjang atau pelayanan kita tidak kenal batas tempat, waktu dan SARA (Suku, Ras dan Agama), karena kita sungguh berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia.

· "Inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." (Kis 13:47), demikian kata Paulus. Paulus telah 'mengelilingi dunia' dan 'menjadi terang bagi bangsa-bagnsa yang tidak mengenal Allah'. Rasanya kita semua memiliki tugas perutusan atau panggilan yang sama, yaitu 'menjadi terang bagi sesama kita yang berada di dalam kegelapan'. Maka baiklah di sini saya angkat doa St.Fransiskus Assisi, yang kiranya dapat menjadi pegangan dan pedoman kita dalam rangka menjadi 'terang bagi sesama yang berada dalam kegelapan': Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cintakasih; bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan; bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan; bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian; bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran; bila terjadi kecemasan, jadikanlah aku pembawa harapan; bila terjadi kesedihan jadikanlah aku sumber kegembiraan; bila terjadi kegelapan jadikanlah aku pembawa terang" (PS no 221). Kita tidak perlu takut atau gentar dalam menjadi 'terang', biarkanlah banyak orang melihat dan mencermati kita. Selain menghayati keutamaan-keutamaan tersebut di atas kiranya kita juga dapat menjadi 'terang' dengan setia dan taat pada tugas perutusan dan pekerjaan kita masing-masing alias menjadi saksi atau teladan dalam hidup beriman, ber-Tuhan, dalam kerja dan pergaulan. Rasanya kita masa kini sendang mengalami kirisis teladan atau kesaksian, maka menjadi teladan atau saksi yang baik dan handal sangat dibutuhkan dan mendesak.

"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! " (Mzm 98:1-4)

Jakarta, 5 Mei 2007

No comments: