Friday, May 4, 2007

Renungan 4 May

"Tidak ada seorangpun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku"

(Kis 13:26-33; Yoh 14:1-6)

Ign.Sumarya SJ

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."(Yoh 14:1-6), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

Kita berasal dari Allah dan harus kembali kepada Allah, demikian keyakinan iman kita. Hidup di dunia ini hanya sementara ('mampir ngombe', demikian kata orang Jawa), maka marilah apa yang sementara ini kita manfaatkan atau isi dengan apa-apa yang berguna demi keselamatan jiwa kita , agar kelak ketika kita mati, dipanggil Tuhan, karena kemurahan HatiNya kita diperkenankan hidup mulia bersamaNya di sorga. Dalam memanfaatkan atau mengisi waktu yang sementara ini kita diharapkan setia mengikuti Yesus sebagai 'Jalan, Kebenaran dan Hidup':

· Yesus adalah "Jalan". Jalan adalah 'sarana' yang memudahkan kita untuk bergerak, melangkah maju menuju suatu 'tempat' yang kita harapkan atau cita-citakan. Rasanya semua orang memiliki harapan atau cita-cita untuk hidup bahagia, damai sejahtera baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Untuk mewujudkan harapan atau cita-cita ini kita dipanggil untuk menelusuri 'jalan' yang telah dilalui Yesus, yaitu 'salib dan kebangkitan' , 'trial and error' , yaitu dengan mempersembahkan diri seutuhnya pada panggilan dan tugas perutusan, dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan tenaga melaksanakan tugas pekerjaan. Maka jika kita pelajar atau mahasiswa marilah kita sungguh belajar sehingga mahir belajar, dan jika pekerja sungguh bekerja sehingga mahir bekerja, dst... Percayalah jika kita mahir belajar dan bekerja maka perjalanan hidup kita akan menuju ke hidup bahagia dan damai sejahtera.

· Yesus adalah "Kebenaran'. Apa yang disebut benar senantiasa berlaku umum, dimana saja dan kapan saja. Maka Gereja Katolik menyatakan bahwa "mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta GerejaNya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendakNya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal" (Vatikan II: LG no 16). Orang benar berarti melaksanakan kehendak Tuhan dalam perbuatan-perbuatan konkret. Kebenaran bukan milik atau tidak hanya ada pada Gereja Katolik secara organisatoris atau monopoli agama Katolik saja, kebenaran ada dimana-mana, ada di dalam diri orang yang berkehendak dan berperilaku baik. Maka beriman pada 'Yesus adalah Kebenaran' hemat saya juga berarti menghayati dan mengembangkan persaudaraan atau persahabatan sejati tanpa batas SARA (Suku, Ras dan Agama). "Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita " (Kis 13:26), demikian kata Paulus.

· Yesus adalah "Hidup". Meneladan cara bertindak dan menghayati sabda Yesus pasti akan 'hidup': bergairah, bersemangat, dinamis dalam melaksanakan tugas panggilan dan tugas perutusan. Bagaimana cara bertindak dan apa yang disabdakan oleh Yesus dapat kita temukan dalam Injil/Kitab Suci, maka marilah kita sering atau secara rutin membaca dan merenungkan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci. Jika dalam perjalanan hidup, tugas panggilan dan perutusan kita merasa lelah, letih lesu, kurang bergairah, marilah sejenak berhenti untuk membaca dan merenungkan sabda Tuhan. Cara bertindak dan sabda-sabdaNya merupakan perwujudan kasih dalam rangka menyelamatkan dunia ini, dan kasih itu senantiasa menggairahkan dan menghidupkan. Dengan kata lain dalam membaca dan merenungkan sabda Tuhan harus dijiwai kasih (dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan tenaga) agar kita dapat memahami dan mengimani dengan benar apa yang dilakukan dan disabdakan oleh Yesus. Ingatlah bahwa kita ada/diadakan, tumbuh berkembang dan hidup seperti saat ini hanya karena dan oleh kasih, maka menghayati iman bahwa 'Yesus adalah Hidup' secara konkret berarti hidup saling mengasihi, sebagaimana Ia sabdakan : "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu" (Yoh 15:12-14)

"Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk." Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar" (Mzm 2:8-11)

Jakarta, 4 Mei 2007

No comments: