Saturday, April 21, 2007

HATI ANAK

Orang tua selalu menginginkan yang baik terjadi pada
anak-anaknya. Harapannya, anak-anak bisa mengalami
nasib jauh lebih baik daripada mereka. Biarpun orang
tua berkelakukan buruk, dalam hatinya selalu berdoa,
"Moga-moga anak-anakku tidak menjadi seperti aku!"

Namun, kadangkala kriteria baik menurut orang tua tak
selalu benar. Orientasi orang tua kerapkali ditandaskan
seputar sukses dalam belajar, bekerja, berkawan, dan berjodoh.
Sulit rasanya menemukan orang tua yang begitu bahagia
melihat anak-anaknya memilih cara hidup yang serba
tidak enak. Banyak orang tua rela main sogok (kolusi),
agar anaknya diterima sebagai pegawai negeri.

Ada pelajaran indah dari Sabda ilahi.
Allah Bapa berseru dari sorga, "Engkaulah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" (Mrk 1:11).
Dia bersukacita bukan karena Yesus menduduki takhta
kerajaan dunia dengan bergelimpangan sukses luar biasa.
Dia berkenan karena Yesus dibaptis di sungai Yordan oleh
Yohanes Pembaptis.

Apa hubungannya pembaptisan Yesus dengan seruan
Allah Bapa? Yohanes telah mengungkapkan betapa mulia
Mesis yang akan datang. Membuka tali kasut-Nya saja ia
tak pantas. Namun, justru Yesus datang untuk minta dibaptis
Yohanes. Sebuah peristiwa yang mengejutkan, di luar
dugaan, dan tak masuk akal.

Yesus mengawali tugas perutusan-Nya dengan kerendahan
hati. Sebagai Anak Allah, Ia mengenakan diri dalam
tubuh insani, agar manusia menjadi ilahi. Yang lemah dan
bodoh menurut pandangan manusiawi dipakai-Nya untuk
menyelamatkan dunia. Ia mengukirnya dengan mendaur
ulang "sampah" menjadi barang berharga.

Maka, berbahagialah orang tua yang anak-anaknya punya
hati bagi sesama yang miskin, lemah, dan sengsara.
Yang anak-anaknya tidak bercita-cita menjadi kaya, tenar, dan
menguasai dunia. Yang anak-anaknya tidak malu berpenampilan
lugu, jujur, dan sederhana. Pun pula orang tua mesti
menciptakan suasana seperti tindakan Allah Bapa. (Kwk)

Dari: Cafe Rohani

No comments: