Monday, April 16, 2007

Renungan 16 April

"Angin bertiup kemana ia mau"

Oleh: Rm.Ign.Sumarya SJ

(Kis 4:23-31; Yoh 3:1-8)

"Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya. " Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."(Yoh 3:1-8), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan sederhana sebagai berikut:

· "Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif)" , demikian salah satu cirikhas kecerdasan spiritual. "Yang abadi di dunia ini adalah perubahan", demikian kata seorang filsuf, "orang yang tidak siap untuk berubah tidak survival di dunia ini". Perubahan atau mungkin lebih tepat disebut pertumbuhan dan perkembangan merupakan karya Allah Pencipta yang berkarya melalui RohNya dalam ciptaan-ciptaanNya. Ia berkarya terus menerus tiada henti, maka penulis Kitab Ratapan berkata: "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu" (Rat 3:22-23). Sebagai orang yang beriman kepada kebangkitan Yesus kita semua dipanggil untuk menghayati kata-kata bijak di atas, sebagai tanda bahwa kita hidup dari dan oleh Roh yang "bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyiNya". Dari pihak kita dituntut untuk memiliki keutamaan 'mendengarkan' dan 'siap berubah' sebagai bekal perjalanan hidup beriman kita, yang berarti kita dipanggil untuk senantiasa membuka hati, jiwa, akal budi dan tenaga/tubuh kita. "Mendengarkan" merupakan keutamaan yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan hidup iman dan panggilan kita dan rasanya tidak semua orang mahir atau terampil 'mendengarkan' . 'Mendengarkan' (to listen) berbeda dengan 'mendengar'( to hear). Mendengarkan dengan baik sungguh membutuhkan kerlibatan total diri kita (hati, jiwa, akal budi dan tubuh/tenaga) , dan karena yang kita dengarkan lebih kuat-kuasa, yaitu suara Roh Kudus, maka dengan mendengarkan pasti kita akan dipengaruhi atau dijiwai olehNya, dan dengan demikian kita bertumbuh dan berkembang menuju ke kesempurnaan hidup beriman. Maka marilah kita perdalam dan tingkatkan keutamaan 'mendengarkan' dalam hidup kita. Mendengarkan juga membutuhkan keutamaan kerendahan hati.

· "Sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba- Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.Ulurkanla h tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani" (Kis 4:29-31). Hidup 'penuh dengan Roh Kudus' pasti senantiasa tumbuh dan berkembang sebagai manusia beriman, dan kemudian 'memberitakan firman Allah dengan berani'. Apakah kita sungguh tumbuh dan berkembang? Jika kita cermat mawas diri kiranya kita akan melihat pertumbuhan dan perkembangan dalam diri kita yang luar biasa, ada 'tanda-tanda atau mujizat-mujizat oleh nama Yesus' dalam diri kita orang lemah dan rapuh ini. Roh Kudus menghidupi kita sehingga kita tidak dapat diam dan senantiasa dinamis memberitakan firman Allah, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam diri kita sendiri maupun sesama dan dalam lingkungan hidup kita. Marilah kita lihat dan hayati karya-karya Roh Kudus baik dalam diri kita maupun sesama dan lingkungan hidup kita, dengan kata lain marilah kita lihat dan hayati kebaikan, kebenaran atau keutamaan-keutamaan yang ada dalam diri kita dan sesama kita. Rasanya jika kita sungguh beriman akan kebangkitan Yesus kita mampu melihat dan menghayati itu semua, sehingga 'goyanglah tempat kita berkumpul/berada' , kita semua diperbaharui, ditumbuh-kembangkan secara bersama-sama menuju ke kepenuhan hidup beriman.

"Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk." (Mzm 2:7-9)

Jakarta, 16 April 2007 (Selamat Ulang Tahun ke 80 Bapa Suci Paus Benediktus XVI)

No comments: